Inilah kisah pemilik sekeping hati,
Duka dan lara menjelma tiada henti,
Segagahnya dia tabahkan diri,
Menempuh dugaan onak dan duri.
Pemilik sang hati anak terbuang,
Bergelandangan hidup menumpang,
Keluarga bagaikan bayang-bayang,
Terang siang ia ada gelap malam menghilang.
Lara sang hati siapalah yang tahu,
Senyuman terzahir duka terbuku,
Sabar mengharung hidup berliku,
Hanya Allah tempat mengadu.
Melankoli sang hati,
Siapalah yang peduli,
Segalanya bagaikan tidak bererti,
Deraian airmata bercucuran di pipi.
Berhenti!
Cukuplah!
Tabahlah pemilik hati!
Hidup ini tidak seindah mimpi!
Bangunlah pemilik sang hati!
Bangkitlah dari mimpi ngeri!
-Melankoli Sang Hati -
BintangPesisirLaut.blogspot.com
